Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM, bersama dengan proyek kerja sama Citizen Engagement and Natural Resource Governance Education (CitRes-Edu) dan organisasi mahasiswa Scandinavia Community UGM, berhasil menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, H. E. Rut Krüger Giverin, pada Selasa, 27 September 2022 lalu di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Acara tersebut dilangsungkan dalam dua skema acara sekaligus, yakni luring dan daring, dengan mengangkat tema aktual, “Europe’s Energy Crisis, Global Climate Commitment Challenges: Views from Norway and Indonesia.”
Tak hanya mendatangkan Duta Besar, diskusi mengenai energi tersebut juga menghadirkan tiga pembicara dari beragam latar belakang, yakni Angga Kurnia Imban sebagai Project Manager PT Tinfos Hydropower Solutions, Putra Adhiguna sebagai ahli ekonomi dan kebijakan energi dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), serta Raras Cahya Fitri, MSc sebagai Dosen Departemen Hubungan Internasional (DIHI) UGM. Animo kegiatan kuliah umum tersebut pun tampak meriah, tergambar dari kehadiran peserta yang bervariasi, dari dosen, peneliti, hingga mahasiswa.
Dalam kuliah umum yang ditujukan untuk memupuk upaya sinergi serta kooperasi antara Indonesia dengan Norwegia dalam sektor energi tersebut, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Krüger Giverin memulai ceramahnya dengan mengulas perspektif Norwegia tentang situasi krisis energi di Eropa yang terjadi belakangan ini. Selanjutnya, H. E. Rut Krüger Giverin mengaitkan dampak dari kemelut energi di kawasan tersebut terhadap komitmen negara-negara dalam menanggulangi isu-isu perubahan iklim global. Pembahasan mengenai respons Norwegia untuk memitigasi permasalahan iklim dan memproduksi energi bersih serta partisipasinya dalam usaha-usaha kerja sama bilateral juga dielaborasikan, yang selanjutnya juga menjadi topik penutup dari kuliah oleh Duta Besar H. E. Rut Krüger Giverin.
Menyambung penjelasan dari pandangan Norwegia, Angga Kurnia Imban membahas mengenai peluang dan tantangan investasi infrastruktur energi terbarukan di Indonesia dan Norwegia, dengan spesifik berfokus pada dimensi teknis. Angga Kurnia Imban juga menambahkan penjelasan mengenai hubungan peluang serta tantangan tersebut dengan konteks kondisi krisis energi yang sedang berlangsung dan bagaimana kedua hal tersebut dapat mempengaruhi bentuk dan luaran yang mungkin dihasilkannya.
Berbicara mengenai investasi infrastruktur energi terbarukan di Indonesia tentunya perlu melibatkan uraian mengenai situasi pembiayaan proyek energi terbarukan di Indonesia yang dibawakan oleh Putra Adhiguna. Hal ini dikarenakan program serta rencana transisi energi juga perlu mempertimbangkan jumlah sumber energi konvensional secara simultan untuk menjamin terwujudnya ketahanan energi.
Sudut pandang keempat sekaligus terakhir yang dihadirkan dalam kuliah umum ini dibawakan oleh Raras Cahya Fitri, MSc yang berbicara mengenai implikasi keadaan krisis energi di Eropa terhadap perubahan-perubahan aspek geopolitik dalam agenda transisi energi di tingkat global. Raras Cahya Fitri, MSc juga menyoroti skenario yang mungkin terjadi akibat perubahan tersebut terhadap keikutserta Indonesia dalam mengatasi permasalahan iklim.
Penulis: Tsabita Prameswari Jannati Az-Zahra