Calon Mahasiswa
PROGRAM MAGISTER / S2
DPP UGM
Terakreditasi oleh:
- Pendaftaran Mahasiswa Baru
- Kurikulum & Mata Kuliah
- Biaya
- Beasiswa
- Program Double Degree
- Profil Dosen
- FAQs
Syarat Umum
- Pendaftar membuat akun pendaftaran melalui website um.ugm.ac.id.
- Siapkan data nomor peserta/pendaftaran, siapkan dokumen yang telah dipindai dan unggah seluruh dokumen persyaratan sesuai ketentuan.
- Dokumen yang diunggah harus dapat dibaca dengan jelas untuk proses verifikasi administrasi.
- Pendaftar melakukan pembayaran biaya pendaftaran sesuai dengan panduan yang tercantum dalam tahapan pembayaran. Biaya pendaftaran yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik atau dialihkan untuk orang lain atau pendaftaran pada periode berikutnya.
- Pendaftar yang dinyatakan tidak diterima pada salah satu gelombang dapat mendaftar kembali pada gelombang berikutnya dengan pembebasan biaya pendaftaran.
Syarat Khusus
- Motivation Letter (300 kata).
- Keterangan pemilihan konsentrasi studi
- Membuat draft rencana penelitian tesis yang singkat dan padat (750-1000 kata) diluar referensi.
- Curriculum Vitae
- Syarat khusus minimum prodi untuk hasil Tes Potensi Akademik.
- PAPS UGM = 475
- TPDA PLTI = 475
- TPA Bappenas = 475
- Syarat khusus minimum prodi untuk hasil Tes Kemampuan Bahasa Inggris
- ITP TOEFL = 450
- AcEPT UGM = 209
- TOEP PLTI = 45 (450)
- IELTS = 5
- Mengikuti seleksi wawancara yang diadakan secara daring dengan informasi jadwal akan disampaikan oleh admin prodi.
Prodi tidak menerima hasil tes prediksi atau hasil tes selain dicantumkan diatas.
Dokumen tersebut dikirimkan ke email s2-dpp.fisipol@ugm.ac.id setelah pendaftar selesai melakukan proses pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran.
Informasi lebih lanjut kunjungi laman berikut um.ugm.ac.id atau hubungi 0811-2502-020 (Sekretariat S2)
Konsentrasi Keilmuan
Program Studi Magister Politik dan Pemerintahan UGM saat ini menawarkan lima konsentrasi keilmuan yaitu Politik Indonesia, Politik Lokal dan Otonomi Daerah, Tata Kelola Pemilu, Tata Kelola Sumber Daya Alam, dan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi.
1. Politik Indonesia
Konsentrasi ini mendalami tentang dinamika politik Indonesia pada level nasional. Melalui konsentrasi ini mahasiswa didorong untuk memahami aktor, institusi, mekanisme, serta arah perubahan politik di Indonesia dari waktu ke waktu. Mahasiswa akan mempelajari tentang variasi pendekatan dan teori yang menjelaskan perubahan tersebut. Kompetensi analitik akan menjadi dimensi utama yang akan dikembangkan melalui konsentrasi ini.
2. Politik Lokal dan Otonomi Daerah
Konsentrasi ini mengeksplorasi perubahan politik dan pemerintahan pada skala lokal terutama pasca reformasi politik dan implementasi kebijakan desentralisasi. Meski begitu, melalui desain perkuliahan yang ada mahasiswa juga didorong untuk memahami perkembangan pada konteks yang lebih luas. Perubahan di tingkat lokal adalah juga hasil dari pengaruh dan perubahan yang terjadi pada tingkat nasional dan global. Konsentrasi ini hendak mendorong mahasiswa untuk memiliki kompetensi analitik yang kuat namun juga dipadukan dengan kompetensi praktis dan advokatif yang memungkinkan mahasiswa terlibat aktif dalam perubahan sosial di tingkat lokal.
3. Tata Kelola Partai, Pemilu, dan Parlemen
Pemilu telah menjadi mekanisme penting dalam pelembagaan demokrasi di Indonesia. Karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang kuat untuk mengawal pemilu yang berkualitas dan berkeadilan. Konsentrasi ini membekali mahasiswa dengan kompetensi analitis dan praktis dengan mendorong pemahaman tentang aspek-aspek makro maupun mikro dalam pengelolaan pemilu. Melalui proses perkuliahan yang melibatkan metode yang lebih aktif mahasiswa juga akan didorong untuk menemukan solusi-solusi riil tentang pengelolaan pemilu yang lebih transparan, akuntabel, dan demokratis.
4. Hak Asasi Manusia dan Demokrasi
Hak Asasi Manusia (HAM) dan demokrasi telah menjadi norma global yang penting dan melandasi setiap praktek sosial dan politik. Meski begitu sebagai norma global dalam prakteknya HAM dan demokrasi seringkali melahirkan ketegangan-ketegangan baru karena adanya variasi konteks sosial dan politik. Konsentrasi HAM dan Demokrasi Prodi S2 Politik dan Pemerintahan berupaya untuk memahami ragam perspektif dalam area ini. Fokus akan diarahkan tidak hanya pada dimensi nilai namun juga aspek kelembagaan serta dampaknya terhadap perubahan sosial dan politik. Konsentrasi ini mendorong mahasiswa untuk memiliki kompetensi analitik yang kuat serta kemampuan advokatif yang terkait dengan demokrasi dan hak asazi manusia.
5. Tata Kelola Sumber Daya Alam
Hampir seluruh praktek politik tidak bisa dilepaskan dari faktor sumber daya, yang salah satunya sumber daya alam. Konsentrasi SDA di program S2 Politik Pemerintahan mengajak mahasiswa untuk mendiskusikan pentingnya sumber daya alam dalam konteks ekonomi politik, baik lokal, nasional maupun internasional. Konsentrasi SDA membahas bagaimana proses-proses politik berkelindan dengan aktor-aktor korporasi demi kepentingan ekonomi politik. Tidak jarang, proses-proses politik yang dilakukan merupakan tujuan antara demi menciptakan keberlangsungan ekonomi esktraktif di berbagai sektor dan aktor.
Mata Kuliah
Kuliah Kekuasaan dan Demokrasi berupaya menelaah perdebatan kontemporer demokratisasi di negara-negara “Selatan” (Global South) pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Upaya ini perlu dilakukan karena demokrasi bukan suatu konsep yang final. Sebagai konsep, dia ditemukan dan didefinisikan secara terus-menerus. Dinamika demokrasi umumnya berfokus pada bagaimana negara-negara dalam menyediakan peluang dan jaminan bagi rakyat kebanyakan untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan sosial yang paling mendasar. Perkembangan demokrasi di manapun menjadi logis dan relevan sejauh ia dibangun atas dasar kepentingan masyarakat luas sebagai sumber kedaulatan. Fungsi utama demokrasi adalah untuk mengakomodasi berbagai kepentingan. Namun, kepentingan ini dimiliki oleh berbagai aktor yang memiliki kekuasaan dan kepentingan yang berbeda-beda. Penggunaan resources dari masing-masing aktor untuk mencapai kepentingan ini menimbulkan konflik yang pada akhirnya menciptakan kohesi dalam demokrasi. Dalam mata kuliah ini, kita melihat bagaimana konflik itu ditransformasikan dan dilihat sebagai bagian dari dinamika yang ada di masyarakat. Konflik menjadi landasan karakter demokrasi di suatu masyarakat terbentuk.
Kuliah Kajian Politik Indonesia akan membekali mahasiswa dengan pemahaman reflektif dan kritis atas perubahan dan kontinuitas politik yang berlangsung di Indonesia hingga periode saat ini. Dengan demikian, garis besar dari proses pembelajaran di mata kuliah ini adalah, pertama, menjelaskan peta dasar perspektif dan fokus kajian dalam lanskap politik Indonesia sebelum dan sesudah demokratisasi dengan mengacu pada perspektif negara, pasar, dan masyarakat sipil. Kedua, melatih keterampilan menganalisa beragam isu kebijakan sebagai ekspresi bekerjanya kekuasaan politik dengan menggunakan berbagai perspektif.
Kuliah ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mengenali dan memahami cakupan gagasan serta konsep kekuasaan, serta beragam teori dasar dalam ilmu politik. Beragam teori ilmu politik ini memiliki fokus dan perspektifnya masing-masing, dan karenanya memiliki metode penelitian yang berbeda-beda untuk memahami praktik kekuasaan tersebut. Oleh karena itu, mata kuliah ini akan terkait dengan mata kuliah Metode Penelitian di semester berikutnya.
Kuliah Kajian Politik Intermediary mendiskusikan bekerjanya kekuasaan di ranah intermediary. Ranah intermediary merupakan ranah yang menghubungkan antara ranah negara dan ranah masyarakat. Secara lebih spesifik, kuliah ini berfokus pada aktor-aktor yang saling berinteraksi di ranah intermediary, dengan mengenyampingkan ranah negara dan masyarakat. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa ranah intermediary selalu bersinggungan dengan ranah negara maupun masyarakat. Kuliah ini akan mengeksplorasi sejumlah pertanyaan kunci, seperti: Siapa saja aktor di ranah intermediary? Mengapa dan bagaimana mereka hadir? Bagaimana strategi yang digunakan oleh aktor intermediary untuk mempertahankan eksistensinya? Dan bagaimana aktor ini beradaptasi dengan sistem yang ada? Melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan analisa politik dengan melihat kasus-kasus yang ada.
Mata kuliah ini bertujuan untuk memahami problematika, kerangka pikir, dan teknikalitas dalam mengelola persoalan publik (public affairs). Pengembangan wawasan, penguasaan teori, dan kecakapan analisis yang dilakukan melalui perkuliahan ini dimaksudkan sebagai persiapan bagi mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam pengelolaan kepentingan publik melalui proses-proses politik yang niscaya terjadi. Keterlibatan ini dapat dilakukan di dalam domain negara, di dalam domain masyarakat, maupun melalui interaksi antara negara dengan masyarakatnya.
Meskipun penyelenggaraan mata kuliah ini tidak akan meninggalkan misi pengembangan kompetensi teknis-analitik mahasiswa, peserta diharapkan memiliki penguasaan konseptual-teoretik yang memadai untuk memahami proses governance maupun policy-making yang terjadi, baik yang potensial maupun yang nyata. Perkuliahan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa secara simultan terhadap bekerjanya proses policy-making dan proses governance.
Pada tataran konseptual, peserta akan diajak mengasah wawasan sehingga mampu menelaah secara kritis dan berpartisipasi dalam proses policy-making maupun reformasi governance. Pada tataran praksis, peserta diminta mengerjakan serangkaian tugas untuk mengasah keterampilan analitik yang diperlukan. Kinerja pembelajaran akan diukur dari keaktifan dan kualitas diskusi kelas, serta kualitas penulisan makalah.
Kuliah Metode Penelitian merupakan salah satu rangkaian dari paket kuliah Metodologi Ilmu Politik di Prodi S2 Departemen Politik dan Pemerintahan, yang dimulai pada semester 1 (Cakupan dan Metodologi Ilmu Politik), Metode Penelitian (Semester 2), dan pada semester 3 dan 4 (Seminar Penelitian). Ketiga kuliah ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dan menyelesaikan penulisan tesis di prodi ini sesuai target waktu. Setiap kuliah di atas terkait langsung dengan naskah proposal, rencana penelitian, dan penulisan hasil penelitian dalam bentuk tesis. Untuk mencapai hal tersebut, perkuliahan dirancang dengan menggunakan kombinasi kuliah dengan materi kelas dan pengawalan/mentoring proses penulisan proposal tesis (*coaching*), yang berbasis pada tema penelitian mahasiswa. Melalui empat rangkaian mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan studi magisternya dalam tiga atau empat semester. Sebagai rangkaian perkuliahan, ketiga mata kuliah tersebut dan output yang dihasilkan dari masing-masing mata kuliah digunakan sebagai bahan atau hasil untuk mata kuliah selanjutnya. Output dari mata kuliah Cakupan dan Metodologi Ilmu Politik digunakan sebagai awalan untuk mata kuliah Metode Penelitian, dan output dari Metode Penelitian digunakan untuk Seminar Penelitian. Oleh karena itu, output dari mata kuliah Metode Penelitian adalah naskah draft proposal dan *mock-up* seminar proposal.
Partai, pemilu, dan legislasi adalah perwujudan dari ikatan politik antara rakyat dan kebijakan. Partai merupakan entitas politik yang sangat penting dalam bekerjanya sebuah sistem politik yang demokratis. Pemilu sendiri merupakan mekanisme yang sangat vital bagi rakyat untuk memilih para pembuat kebijakan dalam konteks demokrasi perwakilan. Sedangkan legislasi adalah proses pembuatan kebijakan publik yang dilakukan oleh parlemen. Adanya kesesuaian antara apa yang dikehendaki oleh rakyat dan apa yang menjadi kebijakan publik menjadi substansi dari relasi antara partai politik, pemilu, dan legislasi. Peserta mata kuliah ini diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami secara baik dan benar teori dan konsep dasar serta relasi dari partai politik, pemilu, dan legislasi. Lebih dari itu, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan analitis yang kritis (*critical thinking*) dalam menerapkan teori dasar dan konsep kunci tersebut dalam mengamati fenomena partai politik, pemilu, dan proses legislasi.
Kuliah ini akan menggali peran masyarakat sipil dalam mendukung demokrasi, sekaligus mendorong peran aktif peserta kuliah, sebagai warga negara, dalam mempertahankan prinsip demokrasi, yakni kebebasan sipil (kebebasan berpendapat dan berasosiasi) di Indonesia. Ada kelompok pertanyaan kunci yang akan dijawab dalam kuliah ini. Pertama, apa itu masyarakat sipil dan mengapa ia penting dalam gerakan demokrasi? Apa saja bentuk-bentuk operasi kerja masyarakat sipil? Bagaimana pengaruh global dalam gerakan masyarakat sipil di Indonesia? Apa kekuatan dan kelemahan masyarakat sipil di Indonesia? Dan bagaimana peran yang dapat kita jalankan sebagai warga dan elemen masyarakat sipil dalam melawan penurunan kualitas demokrasi?
Kuliah ini terbagi ke dalam tiga kerangka besar, yaitu desentralisasi fiskal, otonomi fiskal, serta memanfaatkan otonomi secara demokratis dan akuntabel. Namun demikian, sebelum memasuki isu ini, kuliah akan dimulai dengan diskusi tentang peran dan fungsi pemerintah daerah, serta bagaimana fungsi tersebut dijalankan. Diskusi ini sangat penting untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang apa fungsi dasar pemerintah, terutama fungsi ekonomi yang terkait dengan peran kebijakan fiskal. Sesi-sesi perkuliahan yang melihat keuangan daerah sebagai kebijakan nasional akan memfokuskan pada isu desentralisasi secara umum dan fungsi pemerintah pusat, serta desentralisasi fiskal dengan fokus kajian pada intergovernmental transfer, terutama teori dan kebijakan subsidi. Tatkala membahas tentang otonomi fiskal, fokus kajian diarahkan untuk mendiskusikan tentang orientasi kebijakan otonomi fiskal dalam kaitannya dengan persoalan pajak, retribusi, BUMD, dan pinjaman daerah. Lebih lanjut, ketika melihat keuangan daerah dari segi pemanfaatan yang bersifat demokratis dan akuntabel, sesi-sesi perkuliahan akan memfokuskan pada kebijakan yang terkait sistem penganggarannya, seperti isu tentang anggaran yang berbasis kinerja.
Tujuan utama dari mata kuliah ini adalah mengantarkan mahasiswa untuk menelaah dan memahami relasi timbal balik antara seperangkat kebijakan global yang mengatur kebijakan di tingkat lokal dan sebaliknya. Mata kuliah ini diawali dengan memberikan gambaran tentang norma global dan politik lokal. Perkembangan sistem politik, ekonomi, dan budaya di suatu daerah tidak terlepas dari dinamika global, dan juga berlaku sebaliknya. Dinamika dan hasil politik di seluruh dunia telah berubah seiring dengan adanya globalisasi, pola-pola baru mobilitas manusia, dan perkembangan jaringan sosial transnasional. Proses politik baru ini berakar pada komunitas dan jaringan yang tidak dibatasi oleh letak geografis. Selain itu, hubungan antara “global” dan “lokal” telah semakin kabur seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan begitu, pertukaran antara global dan lokal tidak hanya terjadi dalam bentuk material, tetapi juga terjalin dalam bentuk gagasan yang melampaui sekat-sekat yurisdiksi.
Sistem desentralisasi di Indonesia mengacu pada proses transfer kekuasaan, tanggung jawab, dan sumber daya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, seperti provinsi, kabupaten, dan kota. Desentralisasi ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam sistem desentralisasi Indonesia, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam berbagai bidang, termasuk pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pelayanan publik. Mereka juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup, dan keamanan dalam lingkup wilayah mereka. Namun dalam penerapannya, distribusi kekuasaan dari pusat kepada lokal patut kita gali ulang mengingat beragam risiko muncul. Semisal berkaitan dengan kecemburuan daerah dan sebagainya. Risiko politik dalam level lokal merujuk pada potensi gangguan atau ketidakpastian yang timbul dari faktor politik di tingkat komunitas, kota, atau wilayah tertentu. Ini mencakup situasi di mana perubahan dalam kebijakan pemerintah setempat, dinamika politik internal, atau konflik antara kelompok-kelompok lokal dapat mengganggu aktivitas roda pemerintahan. Mengelola risiko politik dalam level lokal memerlukan pemahaman yang mendalam tentang dinamika politik, kebijakan pemerintah setempat, dan kondisi sosial-ekonomi di wilayah tersebut. Langkah-langkah mitigasi dapat mencakup diversifikasi operasi, pemantauan terhadap perkembangan politik dan hukum, serta membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan lokal untuk mengatasi risiko yang mungkin timbul. Atas dasar itu, mata kuliah ini ditujukan kepada mahasiswa untuk dapat memiliki daya serta perspektif analisis untuk melihat variabel risiko beserta penanggulangannya.
Climate change is one of the most important and contentious issues in global politics in the 21st century. It is a long-term process involving both natural and anthropogenic factors. Yet, currently, the scale and speed of climate change have been increasing in extensive and rapid ways. Climate change has led to global warming, which is “… largely the result of emissions of carbon dioxide and other greenhouse gases from human activities including industrial processes, fossil fuel combustion, and changes in land use, such as deforestation” (Calvello, 2009). It has produced serious impacts on human life and is expected to change global environmental politics. This process has brought various social, economic, and political consequences that need to be explored further. Various kinds of actions have been taken to address global climate change involving actors across scales, territories, and institutions through multilevel governance processes. Research on climate change has been extensive, but much of it focuses on macrophysical features and, to a lesser extent, macrosocial features. This course is designed to understand the politics of climate change in the context of multilevel governance, linking macrophysical, macrosocial, and microsocial features of global climate change.
The growing commodification of nature—through the practices of extraction, conservation, agricultural expansion, etc.—has led to more extensive and intensive natural resource-related conflicts in many parts of the world. Natural resource conflicts are phenomena related to disputes and disagreements over access to, use, and control of natural resources. These conflicts arise when there are unequal power relations, not only in the allocation and distribution of resources but also in decision-making processes. There are two dimensions involved in this process. The first dimension relates to access to and control over resources on which actors depend, while the second dimension relates to the ability to participate, rights, identity, and recognition. Although conflicts are inherent and always exist in every society, they can often be managed and resolved through continuous negotiation. This course will discuss how policies and interventions within certain institutional frameworks may contribute to preventing, reducing, or escalating natural resource conflicts.
Political ecology explores and discusses the political dynamics surrounding material and discursive struggles over the environment (Bryant, 1998). This course introduces key concepts and theoretical frameworks of the multidisciplinary field of political ecology. We seek to understand the interrelations between environmental change and social, political, and economic factors, particularly how socio-environmental processes affect control, access, and use of resources, and vice versa.
The outcome of this course is not only to develop students’ analytical skills to understand the role of power and politics in shaping the relations between humans and their environments but also to gain insight into problems, challenges, and potential solutions related to environmental struggles. To achieve these objectives, this course will be divided into six main topics:
- Core concepts and key debates in political ecology;
- Economic systems and commodification of nature;
- Governing nature: the role of environmental knowledge, discourse, and ideology in struggles over resources;
- Space and scale in political ecology;
- Resource ownership, access, and use;
- Everyday struggles within communities.
Learning methods will combine both in-class and field trip experiences.
The purpose of this course is to explore the relationship between rights, policies, and management in resource governance. This course particularly examines the concept and political aspects of property-rights regimes in natural resources, as well as the extent to which these concepts have been translated and implemented in various policies and management practices related to resource sectors over time. The course highlights that property rights regimes, including policies and management, are inherently political, defining the meaning and scope of property rights. It also discusses how these rights have been exercised and benefited capable actors within specific political structures and relationships (capability to access), especially in the context of the current global changes in energy transition and climate change.
While many countries in the world, including those in the Asia and Pacific region, have ratified the Universal Declaration of Human Rights (HR), the facts show that human rights problems persistently occur. The enforcement of HR global values cannot be separated from domestic contexts, values, and policies. There have been debates among Asian leaders regarding the compatibility of HR values with domestic values. The transformation of global economics, development, and environmental issues also influences the (mis)implementation of HR values due to the dynamic interests of various actors. This class aims to analyze the current realms of human rights in the Asia Pacific region. While the speakers in this class will likely discuss the cases of Indonesia, participants are welcomed to add a comparative perspective from other countries or other cases. There will be several thematic issues to discuss in the class. First, the position and struggles of marginalized and vulnerable groups for protection and recognition of their rights. Second, the economic and social rights in the context of development, energy transition, and climate change. Third, the political rights in the context of democratic governance, clean government, and electoral politics.
Students will first look at theories, concepts, and methods in understanding the norms and mechanisms of human rights and democracy by using different perspectives, especially the legal and political perspectives, among others. These subjects will serve as the foundation for the following sessions that explore the condition of human rights and democracy in countries in this region. This course will also cover critical contexts in human rights and democracy, including democratic stagnation and regression, as well as sustainable development agendas. It will provide opportunities to discuss specific issues related to vulnerable groups: children, women, people with disabilities, minority groups, and others. These discussions will include issues of freedom of expression, gender, religion, culture, labor, and the agrarian sectors. In the final sessions, the course will address the future of human rights and democracy in this region.
Setelah melakukan penelitian, mahasiswa program studi S2 Ilmu Politik harus menyusun hasil penelitiannya dalam bentuk monograf untuk diujikan. Mata kuliah ini didesain untuk memfasilitasi mahasiswa dan membantu dosen pembimbing dalam proses penulisan laporan tersebut. Output utama yang diharapkan dari peserta adalah adanya naskah tesis penuh yang, sekiranya diujikan pada hari itu, setidaknya sudah memiliki formulasi tesis, presentasi argumen, dan data yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta sistematika dan penulisan naskah yang memenuhi kriteria karya ilmiah. Perkuliahan ini dilakukan dengan metode project-based learning, di mana penulisan naskah monograf masing-masing mahasiswa sebagai proyek utamanya. Selain menuliskan penelitian masing-masing, mata kuliah ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan feedback dan saran konstruktif dari dosen pengampu maupun rekan sejawat dengan sistem peer review. Melalui peer review, mahasiswa diharapkan mengembangkan skill untuk menilai manuskrip akademik secara kritis dan saling belajar dari topik, kelebihan, dan kelemahan rekan sejawat.
Deskripsi Mata Kuliah
Catatan Pengambilan Mata Kuliah:
- Pada semester 1, mahasiswa Prodi Magister Politik dan Pemerintahan wajib mengambil KRS 6 (enam) mata kuliah wajib dengan jumlah total 20 SKS.
- Pada semester 2, mahasiswa wajib untuk mengikuti 7 (tujuh) mata kuliah meliputi: Metode Penelitian, 4 (empat) Mata Kuliah Konsentrasi dan 2 (dua) Mata Kuliah Lintas Konsentrasi.
- Pada semester 3 mahasiswa dapat mengambil KRS 2 (dua) mata kuliah meliputi: Seminar Penelitian dan Tesis. Mahasiswa yang akan mengambil MK Seminar Penelitian harus sudah melakukan seminar proposal dan mempunyai data penelitian minimal 75 persen.
Magister Politik dan Pemerintahan
Jalur Reguler Kelas Yogyakarta
Juta Rupiah /
semester
Magister Politik dan Pemerintahan
Jalur Reguler Kelas Jakarta
Juta Rupiah /
semester
Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada nomor 429/UN1.P/KPT/HUKOR/2022 tentang Uang Kuliah Tunggal dan Biaya Pendidikan Universitas Gadjah Mada Tahun Akademik 2022/2023. Lebih lengkap dapat diunduh melalui link UKT Program Pascasarjana UGM
Double Degree Program under the Indonesian Endowment Fund for Education (LPDP) Scheme
Master of Arts in Political Science (UGM) with Master of Science in Globalisation and Sustainable Development (NTNU)
Introduction
Double degree program between the Master of Political Science and Government (MAPG) program at the Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada (UGM), and the Master of Science in Globalisation and Sustainable Development (MSGSD) program at the Norwegian University of Science and Technology (NTNU) is designed to address the current and future challenges facing Indonesia, particularly in relation to energy transition to achieve the 2060 target, climate change, and global warming. The only way to mitigate climate change is to create sustainable growth for humans and the planet.
Objectives and Target
The program aims to provide graduates with the analytical and problem-solving skills necessary to find political and policy solutions to sustainable growth. The target audience for the program is multi-stakeholders who are interested in deepening their understanding of sustainable development and climate change.
Program
Students will complete their studies in two semesters at UGM and between three semesters (without internship) or four semesters (with internship) at NTNU. In the non-internship program, NTNU will convert the courses that students take at UGM. The thesis process will be a joint responsibility between UGM and NTNU through joint supervisory and will be recognized by both UGM and NTNU.
Internship
Internships are a key component of the program and are offered at institutions across Europe, including private, public, NGOs, and international organizations. Internships provide students with the opportunity to gain practical experience and skills, including the ability to find an internship and the ability to work in an international environment. This will give graduates a competitive advantage after graduation.
Curriculum with Internship
Semester 1 (UGM) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
SPPP231101 | Cakupan dan Metodologi Ilmu Politik (Scope and Methods of Political Science) | 3 | |
SPPP231102 | Governance dan Kebijakan Publik (Governance and Public Policy) | 3 | |
SPPP231103 | Kekuasaan dan Demokrasi (Power and Democracy) | 5 | |
SPPP231104 | Kajian Politik Indonesia (Study on Indonesian Politics) | 3 | |
SPPP231105 | Kajian Politik Intermediary (Study on Intermediary Politics) | 3 | |
SPPP231106 | Teori Politik (Political Theory) | 3 | |
Total | 20 | ||
Semester 2 (UGM) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
SPPP231213 | Metode Penelitian (Research Method) | 3 | |
SPPP231225 | Bisnis dan Politik di Indonesia (The Business and Politics in Indonesia) | 3 | |
SPPP231219 | Political Institutions and Democracy | 3 | |
SPPP231222 | Political Ecology | 3 | |
SPPP231214 | Multilevel Governance and the Politics of Climate Change | 3 | |
SPPP231215 | Natural Resource Conflicts and Sustainability | 3 | |
SPPP231229 | Rights, Policies, and Natural Resource Management | 3 | |
Total | 21 | ||
Semester 3 (NTNU) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
GEOG3053 | Discourses of Development and Globalisation | 7,5 | |
GEOG3518 | Global Production Networks | 7,5 | |
HIST3295 | International Economic Contemporary History | 7,5 | |
GEOG3005/ | Qualitative Methods or | 7,5 | |
Total | 30 | ||
Semester 4 (NTNU) | |||
SANT3508 | Globalisation Theory and Culture | 7,5 | |
GEOG3522 | Migration and the humanitarian-development nexus | 7,5 | |
| Experts in Teamwork (EiT) – Intensive | 7,5 | |
* | One Elective Course | 7,5 | |
Total | 30 | ||
Semester 5 (NTNU) | |||
Internship | 30 | ||
Semester 6 (NTNU) | |||
Master’s Thesis in Globalisation | 15 | 30 | |
TOTAL | 56 | 120 | |
*Electives | |||
SARB3518 | Global Migrations and Ethnic Relations 1 | 7,5 | |
HIST3400 | The global political economy of natural resources, 1870-2000 | 7,5 | |
GEOG3101 | Innovation and Sustainable Regional Development | 7,5 | |
GEOG3517 | Social Difference, Identity and Place | 7,5 | |
GEOG3527 | GIS Tools for Climate Change Studies | 7,5 |
Curriculum Without Internship
Semester 1 (UGM) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
SPPP231101 | Cakupan dan Metodologi Ilmu Politik (Scope and Methods of Political Science) | 3 | |
SPPP231102 | Governance dan Kebijakan Publik (Governance and Public Policy) | 3 | |
SPPP231103 | Kekuasaan dan Demokrasi (Power and Democracy) | 5 | |
SPPP231104 | Kajian Politik Indonesia (Study on Indonesian Politics) | 3 | |
SPPP231105 | Kajian Politik Intermediary (Study on Intermediary Politics) | 3 | |
SPPP231106 | Teori Politik (Political Theory) | 3 | |
Total | 20 | ||
Semester 2 (UGM) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
SPPP231213 | Metode Penelitian (Research Method) | 3 | |
SPPP231225 | Bisnis dan Politik di Indonesia (The Business and Politics in Indonesia) | 3 | 4 |
SPPP231219 | Political Institutions and Democracy | 3 | 4 |
SPPP231222 | Political Ecology | 3 | 4 |
SPPP231214 | Multilevel Governance and the Politics of Climate Change | 3 | 4 |
SPPP231215 | Natural Resource Conflicts and Sustainability | 3 | 4 |
SPPP231229 | Rights, Policies, and Natural Resource Management | 3 | 4 |
Total | 21 | 24 | |
Semester 3 (NTNU) | |||
Code | Course | UGM | NTNU |
GEOG3053 | Discourses of Development and Globalisation | 7,5 | |
GEOG3518 | Global Production Networks | 7,5 | |
HIST3295 | International Economic Contemporary History | 7,5 | |
GEOG3005/ | Qualitative Methods or | 7,5 | |
Total | 30 | ||
Semester 4 (NTNU) | |||
SANT3508 | Globalisation Theory and Culture | 7,5 | |
GEOG3522 | Migration and the humanitarian-development nexus | 7,5 | |
| Experts in Teamwork (EiT) – Intensive | 7,5 | |
* | One Elective Course | 7,5 | |
Total | 30 | ||
Semester 5 (NTNU) | |||
Master’s Thesis in Globalisation | 15 | 30 | |
TOTAL | 56 | 116 | |
*Electives | |||
SARB3518 | Global Migrations and Ethnic Relations 1 | 7,5 | |
HIST3400 | The global political economy of natural resources, 1870-2000 | 7,5 | |
GEOG3101 | Innovation and Sustainable Regional Development | 7,5 | |
GEOG3517 | Social Difference, Identity and Place | 7,5 | |
GEOG3527 | GIS Tools for Climate Change Studies | 7,5 |
For more information please contact 0811-2502-020 (WhatsApp)
Ada 2 syarat, yaitu syarat umum dan syarat khusus.
- Syarat umum mengikuti persyaratan universitas, informasi lebih lanjut terkait syarat umum ini bisa diakses melalui tautan um.ugm.ac.id.
- Syarat khusus prodi:
- Motivation Letter (300 kata).
- Menentukan salah satu dari lima pilihan konsentrasi.
- Membuat draft rencana penelitian tesis yang singkat dan padat (750-1000 kata) diluar referensi.
- Sertifikat Tes Potensi Akademik dengan skor minimal 475.
- Sertifikat Tes Kemampuan Bahasa Inggris dengan skor minimal 450 (ITP TOEFL)/setara.
Informasi bisa diakses melalui laman um.ugm.ac.id, melalui website dpp.fisipol.ugm.ac.id atau menghubungi sekretariat S2 melalui 08112502020.
Kami juga selalu memberikan informasi terbaru melalui media sosial kami.
Ada 2 proses seleksi, pertama seleksi administrasi berupa kelengkapan berkas. Kedua tes wawancara yang dilakukan secara online melalui aplikasi zoom atau google meet. Penilaian dari 2 tahapan seleksi ini yang nantinya akan menjadi pertimbangan untuk lolos dan tidaknya calon mahasiswa.
Pada saat seleksi, calon mahasiswa diharuskan untuk memenuhi syarat melampirkan sertifikat hasil potensi dan tes kemampuan bahasa dengan skor sesuai dengan aturan yang berlaku di web um.ugm.ac.id
Untuk lulus dari Magister Politik dan Pemerintahan, mahasiswa diharuskan untuk menyelesaikan sejumlah 42 sks. Pada semester pertama mahasiswa akan mengambil mata kuliah dasar politik dan pemerintahan, kemudian pada semester kedua mahasiswa wajib untuk mengikuti kuliah metode penelitian serta kuliah konsentrasi sebanyak 4 mata kuliah. Pada semester 3 dan 4 mahasiswa diharapkan akan fokus pada ujian proposal tesis serta proses penyusunan tesis dan ujian tesis.
Program Studi Magister Politik dan Pemerintahan UGM saat ini menawarkan lima konsentrasi keilmuan yaitu Politik Indonesia, Politik Lokal dan Otonomi Daerah, Tata Kelola Pemilu, Tata Kelola Sumber Daya Alam, dan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi.
Pemilihan konsentrasi dilakukan pada semester 2.
Jumlah kuota mahasiswa tiap angkatan pada Prodi Magister Politik dan Pemerintahan adalah 50 mahasiswa.
Jawaban: Besaran UKT untuk Magister Politik dan Pemerintahan mengacu pada Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 6949/UN1.P/KPT/HUKOR/2021, dengan besaran 10.000.000/semester.
penilaian didasarkan pada dokumen administrasi serta penilaian saat wawancara.
Kami bekerjasama dengan berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri. Terdapat program beasiswa meliputi: Beasiswa LPDP, Caring Water dan CitRes-Edu. Informasi lebih lanjut dapat dilihat melalui tab Beasiswa.