Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, selaku Sekretariat Keterbukaan Transparansi Pendapatan Nasional dan Pendapatan Daerah Indonesia, bekerjasama dengan PolGov Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM), Publish What You Pay (PWYP); dan Ide dan Analitika Indonesia (IDEA) Yogyakarta, mengadakan kegiatan Extractive Transparency Day dengan tema “Industri Ekstraktif Menuju Transisi Energi yang Berkeadilan.” Acara ini akan dilaksanakan pada hari Senin, 16 Oktober 2023 di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Gedung AB lantai 4, Jalan Sosio Yustisia, Bulaksumur.
Sebagai tuan rumah, Dekan FISIPOL UGM dalam sambutannya menyampaikan pentingnya transparansi dalam tata kelola Industri Ekstraktif. Disisi lain perubahan iklim saat ini menjadi isu yang sangat penting untuk dibahas, terutama bagaimana melibatkan stakeholder dalam pemanfaatan energi yang lebih renewable dengan tetap memperhatikan aspek keadilan dan kesetaraan, Polgov secara aktif ingin bekerja sama bukan hanya dengan stakeholder lokal tetapi juga di tingkat global, salah satunya bersama dengan CSO untuk mendorong masyarakat sipil dalam pengelolaan energi ekstraktif. “Ada upaya membangun green society, bukan hanya pengetahuan tetapi juga aksi kebijakan. Tantangan iklim harus kita adaptasi dalam bentuk kebijakan. Misalnya melalui melalui transisi energi, Industri ekstraktif menjadi pilar pertumbuhan ekonomi yang paling utama di berbagai negara. Menjadi tumpuan sumber daya keuangan negara. Masalah saat ini adalah pengelolaan penambangan belum dapat memberikan kesejahteraan secara merata, sehingga upaya hilirisasi untuk mendukung transisi energi menjadi salah satu harapan. Knowledge production dari kampus diharapkan dapat membantu aksi pembuatan kebijakan.” Ujar Wawan
Selanjutnya Kapusdatin ESDM selaku Ketua Sekretariat EITI menekankan peran industri ekstraktif sebagai driver ekonomi dan pentingnya keterbukaan dalam meningkatkan pengelolaaan sumber daya alam untuk menghindari kutukan bagi generasi berikutnya. Kepala pusdatin juga menyampaikan jika saat ini Kementerian ESDM sedang melakukan pembangunan portal data industri ekstrakti yang diharapkan menjadi tools komunikasi kepada masyarakat untuk lebih memahami pengelolaan industri ekstraktif sehingga tercipta hubungan yang lebih harmonis dengan masyarakat. Hadir juga sebagai panelis dalam diskusi yaitu: Amin Sunaryadi Ketua Komisi Pengawas Perpajakan 2023-2026, Binahidra Logiardi Kepala Divisi CSR Mind Id, Hasrul Hanid, Dosen Fisipol UGM, Aryanto Nugraha, Koordinator Nasional PWYP.
Acara Extractive Transparency Day merupakan bagian dari rangkaian acara menuju peluncuran portal data ekstraktif yang dikelola Kementerian ESDM dan Sekretariat EITI Indonesia. Dalam acara ini, akan dilaksanakan sosialisasi kegiatan lomba pengolahan data yang terbuka untuk umumdan penulisan artikel yang khusus untuk para Jurnalis dan merupakan bagian dari usaha meningkatkan perhatian masyarakat umum terhadap keberadaan portal data ekstraktif dan memanfaatkannya untuk kepentingan publik.
Extractive Industry Transparency Initiative (EITI) merupakan sebuah standar global bagi tata kelola sumber daya alam minyak, gas, mineral, dan batubara yang transparan dan bertanggung jawab. Tujuan utama EITI adalah memperkuat sistem tata kelola melalui keterbukaan data pada setiap rantai nilai industri ekstraktif. Rantai nilai yang dimaksud adalah mulai dari pemberian izin dan kontrak pertambangan, eksplorasi, produksi, pendapatan negara yang diperoleh, distribusi ke daerah, hingga kontribusi sektor ini pada negara. Keterbukaan data dan informasi diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat dalam perbaikan kebijakan dan tata kelola industri ekstraktif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan untuk kemakmuran masyarakat. Indonesia telah menjadi negara pelaksana (implementing country) sejak tahun 2010.
Sebagai bagian dari penerapan prinsip transparansi tersebut, EITI Indonesia mendorong pengarusutamaan transparansi industri ekstraktif menuju keterbukaan yang sistematis (systematic disclosure), melalui pengembangan Portal Data Ekstraktif.
Portal Data Ekstraktif diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal dan kontekstual oleh kelompok pengguna dari berbagai kalangan diantaranya Pemerintah Pusat dan Daerah, industri, organisasi masyarakat sipil (CSO), media dan juga akademisi. Portal ini juga diharapkan sebagai one stop data hub transparansi industri ekstraktif yang mempublikasikan data yang dikumpulkan dari proses transparansi pertambangan Migas dan Minerba secara reguler dari lembaga pemerintah yang terkait dan sumber-sumber lainnya.
Melalui kegiatan Extractive Transparency Day ini juga menyampaikan diseminasi hasil riset dari koalisi organisasi masyarakat sipil Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) bertema “Pelibatan Masyarakat dalam Transisi Energi Berkeadilan melalui Implementasi EITI” akan menjadi sesi terakhir dalam kegiatan ini. Riset ini dilaksanakan oleh peneliti PWYP Indonesia di Sulawesi Tengah. Riset ini akan disampaikan oleh Aryanto Nugroho, koordinator PWYP Indonesia. Sebagai penanggap akan menghadirkan perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, pelaku industri, dan perwakilan masyarakat dari Morowali.
Sebagai bagian dari acara ini, beberapa pemangku kepentingan dari sisi pemerintah, industri dan organisasi masyarakat sipil menyelenggarakan booth dengan menampilkan produk maupun kegiatan mereka yang terkait isu penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social and Governance (ESG), penerapan transparansi, atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Harapannya ke depan Extractive Transparency Day ini dapat menjadi kegiatan yang dilakukan secara regular dan dapat memberikan kesempatan bagi para stakeholder serta masyarakat luas untuk bertemu, berdiskusi, dan membahas isu industri ekstraktif khususnya dalam memberikan kontribusi yang konkret dan berarti bagi agenda keberlanjutan pelaksanaan transparansi industri eksraktif di Indonesia.