Oleh: Rizqi Agung Fauzan (Mahasiswa DPP 2013)
Perjalanan saya ke Papua untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu setengah bulan telah memberi penegasan bahwa orang Papua pada dasarnya penuh keramahan dan rasa cinta. Saya bisa mengatakan bahwa KKN telah merubah cara pandang saya terhadap Papua.
Papua adalah pulau terbesar di Indonesia sebelah timur. Hamparan alamnya yang keras terbentang luas di pulau yang berbentuk menyerupai burung ini. Kondisi ini secara tidak langsung juga membentuk citra karakter masyarakatnya: keras dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan di alam sekitar.
Kesan masyarakat Papua yang keras juga tertanam dalam diri saya. Namun, hidup selama satu setengah bulan di pegunungan tengah tepatnya Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak telah banyak mengubah persepsi saya.
Saya hidup dan menikmati keseharian bersama orang-orang gunung ini. Ternyata mereka adalah orang yang lembut hati dan ramah. Ini membuat saya ingin sekali kembali ke timur negeri ini yang begitu indah.
Senyum dan sapa menjadi budaya keseharian bagi masyarakat. Saat berjumpa dengan orang lain selalu ada senyum manis dalam setiap sapaan pada siapa pun yang mereka jumpai. Ini dilakukan tidak hanya kepada sesama warga lokal, melainkan juga kepada para pendatang seperti kami yang saat itu tengah melaksanakan KKN.
Bentuk lain keramahan warga di Ilaga juga ditunjukkan dengan kebiasaan selalu bergandengan tangan ketika berjalan bersama. Ini dilakukan tidak hanya kepada sesama jenis, melainkan juga lawan jenisnya. Kalau ditelisik lebih jauh, kebiasaan demikian merupakan tanda adanya ikatan persaudaraan yang erat di antara mereka.
Saya berani menegaskan, orang-orang Papua itu memang penuh cinta. Ini berbeda dengan apa yang sering diberitakan di media beberapa waktu terakhir. Selain itu, saya juga menjumpai bahwa budaya saling berbagi juga menjadi perekat hubungan di antara masyarakat. Keinginan untuk selalu berbagi dan memberi kepada orang lain, telah menjadi simbol paling efektif untuk dapat mengambil hati orang lain. Seringkali saya dan rekan-rekan KKN dibawakan berbagai macam hasil tani seperti ubi, talas, jagung dan lain sebagainya saat kami selesai menjalankan program kepada warga. Sungguh bahagia hati ini hidup bersama mereka.
Perbedaan latar belakang semestinya tak lantas membuat kita saling berjauhan. Justru seharusnya bisa menjadi kekuatan menjadi satu sebagai Indonesia. “Karena Papua juga Indonesia dan Indonesia adalah Kita,” kata seorang bocah cilik di sana.
Foto Credit Rizqi Agung Fauzan.
#DPPUGM
#KKNPPMUGM2016