Master of Arts Asia Pasifik dalam Hak Asasi Manusia dan Demokratisasi (APMA)
Program pascasarjana interdisipliner intensif 12 bulan yang ditawarkan bersama oleh Institut Studi Hak Asasi Manusia dan Perdamaian Universitas Mahidol (Thailand), Universitas Ateneo de Manila (Filipina, Kathmandu School of Law (Nepal), University of Colombo (Sri Lanka), dan Universitas Gadjah Mada (Indonesia). Program ini mencerminkan keterkaitan antara HAM, demokrasi, perdamaian, dan pembangunan di kawasan Asia Pasifik. Pada akhir dari program, siswa akan memiliki:
- Pengetahuan yang sangat baik tentang teori dan praktik pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia dan demokratisasi.
- Menguji kemampuan mereka untuk melakukan penelitian ilmiah independen tentang masalah hak asasi manusia dan demokratisasi terkini di kawasan Asia Pasifik;
- Kapasitas untuk menggunakan pemahaman akademis mereka tentang hak asasi manusia dan demokratisasi untuk digunakan dalam situasi nyata.
Struktur Program:
Mahasiswa mengambil delapan mata kuliah selama dua semester. Kursus-kursus ini meliputi:
- Norma dan Mekanisme Hak Asasi Manusia I dan II
- Dinamika Pelanggaran Hak Asasi Manusia
- Teori Hak Asasi Manusia dan Demokratisasi
- Isu Kritis dan Muncul dalam Hak Asasi Manusia dan Demokratisasi di Asia Pasifik
- Metode Penelitian Hak Asasi Manusia dan Demokratisasi
- Kursus Intensif Hak Asasi Manusia (fokus berubah setiap tahun).
Di bulan Januari semester kedua, mahasiswa mengikuti Intensive Course, rangkaian kuliah dan kerja lapangan tentang isu HAM tertentu yang berubah setiap tahun. Siswa kemudian melanjutkan ke universitas mitra pilihan mereka (Universitas Ateneo de Manila di Filipina, Sekolah Hukum Kathmandu di Nepal, Universitas Kolombo di Sri Lanka, atau Universitas Gadjah Madah di Indonesia), di mana mereka mengambil kursus yang tersisa.