Pada Kamis, (24-04), Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM mengadakan diskusi sekaligus peluncuran buku berjudul “Catatan Para Mantan: Renungan-Renungan Lepas tentang Lembaga Penyelenggara Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi”. Diskusi yang diadakan melalui zoom meeting dan disiarkan langsung dari kanal Youtube DPP Fisipol ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Dewita Hayu Shinta, Mantan Anggota KPU Jawa Timur 2014-2019 dan Nur Hidayat Sardini, Ketua Bawaslu RI 2008-2011. Diskusi ini menyorot perihal lika-liku dan tantangan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia.
Diskusi dibuka dengan pemaparan dari salah satu editor buku, Abdul Gaffar Karim. Melalui pemaparannya, Gaffar menyampaikan buku ini merupakan refleksi atas pelaksanaan pemilu di Indonesia. Ia melanjutkan bahwa penulis buku ini terdiri atas para ‘mantan’ yang pernah terlibat di dalam penyelenggaraan pemilu.Hal inilah yang menjadikan buku ini lebih leluasa dalam menampilkan refleksi penyelenggaraan pemilu tanpa terbelenggu batasan-batasan politik. “Buku ini membawa kebaharuan dalam menjelaskan pelaksanaan pemilu dari sisi internal penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Nur Hidayat Sardini memaparkan tentang keberhasilan pelembagaan demokrasi elektoral melalui pemilu di Indonesua dalam dua dekade terakhir beserta capaian-capaiannya. Menurutnya, pelaksanaan pemilu di Indonesia telah mengalami dinamika panjang dan perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. Capaian-capaian ini tidak akan diperoleh tanpa campur tangan para mantan penyelenggara pemilu yang turut serta dalam proses pelaksanaan pemilu.
Sardini lalu mengaitkan bahwa semangat inilah yang dibawa oleh buku ini yang mengulik lebih dalam dari sisi para penyelenggara pemilu. Sardini menyatakan bahwa keberadaan buku ini dapat dijadikan sebagai landasan spiritual bagi para penyelenggara pemilu berikutnya. “Buku ini memperlihatkan sisi humanis para penyelenggara pemilu yang juga merupakan ‘manusia biasa’,” tuturnya.
Dewita Hayu Shinta berbagi cerita tentang pengalamannya yang terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan pemilu. Dewita menyorot dinamika proses pengelolaan keuangan dan logistik dalam pelaksanaan pemilu di Jawa Timur. Menurutnya, korupsi merupakan momok bagi para penyelenggara pemilu. Tidak sedikit, para penyelenggara pemilu terlibat dalan tindak pindana korupsi, mulai dari penjualan sisa surat suara hingga persoalan perpajakan. Dewita juga menjelaskan kebutuhan logistik para penyelenggara pemilu seringkali tidak dipenuhi.
Urusan keuangan adalah hal yang sensitif sehingga menurut Dewita perlu kehati-hatian tinggi dalam pengelolaan keuangan dalam penyelenggaraan pemilu. Kejadian ini memberikan pelajaran dan titik balik tersendiri bagi Dewita. Menurutnya, sudah saatnya menciptakan reformasi di dalam tubuh internal penyelengggara pemilu. ”Diharapkan proses perbaikan itu meningkatkan integritas dan tanggungjawab para penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Untuk mengikuti agenda book launching “Catatan Para Mantan: Renungan-Renungan Lepas tentang Lembaga Penyelenggara Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi” selengkapnya melalui kanal Youtube DPP UGM atau klik di sini.