Short Course, Long Impact: Cerita di Balik Kolaborasi DPP dan SUSS

Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) berkolaborasi dengan Singapore University of Social Sciences (SUSS) telah menyelenggarakan program short course dengan tema besar Environmental Governance. Program ini dirancang dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengidentifikasi tantangan dan peluang dari berbagai isu global sekaligus memperkuat perspektif lintas disiplin yang mereka miliki.

Program short course ini terbagi atas dua sesi utama, yaitu pembelajaran daring dan kuliah lapangan. Peserta telah mengikuti serangkaian pembelajaran daring yang dilaksanakan melalui empat pertemuan. Sesi daring ini melibatkan dosen-dosen dari FISIPOL UGM, yaitu Prof. Amalinda Savirani, Nur Azizah, M.Sc., dan Dr. Hasrul Hanif dari Departemen Politik dan Pemerintahan serta Hendrie Adji Kusworo, Ph.D. dari Departemen Pembangunan sosial dan Kesejahteraan. Keempatnya membawakan perspektif interdisipliner terkait tata kelola lingkungan yang menjadi landasan substantif untuk kuliah lapangan yang dilaksanakan pada 1-3 Juli 2025. 

Kuliah lapangan ini diikuti oleh 24 mahasiswa dari SUSS, 10 mahasiswa DPP, dan melibatkan dosen-dosen dari kedua institusi. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk dapat melihat secara langsung tantangan global yang dihadapi oleh warga negara dan berbagai aktor lainnya. 

Di hari pertama, peserta belajar waste governance bersama dengan Project B, yakni tentang pengelolaan dan daur ulang sampah untuk menjadi barang yang dapat dijual kembali. Peserta kemudian melakukan kunjungan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Di sana, mereka menggali praktik pengelolaan sampah di tingkat lokal bersama Komunitas Mardiko dan MPM Muhammadiyah.

Pada hari kedua, isu water governance menjadi pembahasan utama. Peserta menyusuri Kali Gajahwong dan Winongo bersama Komunitas Kalijawi. Selain itu, peserta juga mengunjungi Museum Sonobudoyo untuk memahami konteks sejarah dan kultural Indonesia. 

Di hari terakhir, peserta melakukan kunjungan ke Candi Borobudur dan Balkondes Karanganyar untuk mempelajari sustainable tourism. Di sana, mereka diajak melihat bagaimana pariwisata bisa dikembangkan secara berkelanjutan tanpa meninggalkan nilai budaya maupun ekologi.

Chloe, salah satu peserta dari SUSS, menyampaikan kesannya bahwa program ini sangat memperluas wawasan. “I found that it’s very insightful and we have a lot of discussions to encourage reflective thinking, so all these are very helpful to us …”, ungkapnya.  

Wafa, mahasiswa DPP yang mengikut course ini juga mengatakan hal serupa, “I think that’s quite a lot of new information here dan menurutku ini sangat berguna banget untuk pengetahuanku di masa depan ataupun sekarang”.  

Melalui program ini, mahasiswa diajak untuk mengupas kompleksitas persoalan global secara lebih dalam melalui pengalaman lintas budaya dan pendekatan interdisipliner. Program ini juga merefleksikan komitmen DPP untuk terus mendorong tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). DPP memandang pentingnya pembelajaran yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga berakar pada konteks lokal dan pengalaman nyata di lapangan sebagai bagian dari kontribusi pendidikan tinggi dalam membentuk generasi yang peduli, reflektif, dan mampu menjadi agen perubahan untuk keberlanjutan global.